PM Malaysia: Pasukan ATM Siap Untuk Yerusalem, "Indonesia Hanya Demo, Tidak Ada Aksi Nyata" - Situs Berita Terbaru Nasional dan Internasional | Koran Onlinez

Breaking

RAJADOMINO88

PM Malaysia: Pasukan ATM Siap Untuk Yerusalem, "Indonesia Hanya Demo, Tidak Ada Aksi Nyata"

PM Malaysia: Pasukan ATM Siap Untuk Yerusalem, "Indonesia Hanya Demo, Tidak Ada Aksi Nyata"

Koran Onlinez - Konflik yang sedang hangat di bicarakan oleh dunia internasional yaitu tentang pengakuan Donald Trump terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan Pasukan Bersenjata Malaysia (ATM) siap dilibatkan dalam masalah yang di hadapi Yerusalem.

"Kita harus siap menghadapi segala kemungkinan. ATM selalu siap, menunggu instruksi dari pimpinan puncak. Mari kita berdoa agar perselisihan ini tidak menimbulkan kekacauan," kata Hussein seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (11/12/2017).

Beliau juga sempat menyinggung Indonesia yang gencar demo terhadap keputusan sepihak Donald Trump dan tidak ada aksi nyata untuk membantu Yerusalem. "Jika hanya demo, kami juga bisa. Harus ada aksi langsung dong", ujar Hussein.

Pada hari Rabu, Trump mengumumkan pengakuan Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Trump juga mengatakan bahwa Kedutaan Besar AS akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem. Perubahan dramatis dalam kebijakan Yerusalem di Washington memicu demonstrasi di wilayah Palestina yang diduduki dan di seluruh dunia.

Ketegangan meningkat di wilayah Palestina sejak keputusan Presiden AS Donald Trump untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Baca juga :
Kenapa ISIS Tidak Bersuara Soal Yerusalem Ketika Kelompok Militan Lainnya Melawan?

Serangkaian konfrontasi meletus dalam aksi demonstrasi di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza. Sedikitnya empat orang tewas dalam bentrokan dan akibat serangan udara Israel. Sementara itu, Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa para pekerjanya telah merawat hampir 800 korab luka di Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur dan Jalur Gaza. 

Pada hari Rabu malam, Trump mengumumkan keputusannya untuk mengakui bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel. Ia pun telah mengarahkan Departemen Luar Negeri untuk bekerja memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dengan melakukan itu, ia telah mengadopsi narasi Israel bahwa kota suci adalah Ibu Kota yang terbagi, yang merupakan pelanggaran hukum internasional yang jelas.

Israel menduduki bagian barat Yerusalem pada tahun 1948 dan bagian timur pada tahun 1967. Negara Zionis ini mencaplok bagian timur pada awal tahun 1980-an. Masyarakat internasional masih memandang Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota negara Palestina masa depan.

Para pemimpin dunia telah mengutuk langkah Trump dan menekankan bahwa isu Yerusalem harus dipecahkan sebagai kesepakatan status akhir.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad