Pangkalan Militer Rusia Di Suriah Diserang Lusinan Drone, Ulah AS Kah?

Koran Onlinez - Rusia mengatakan bahwa serangkain serangan drone terhadap pangkalan militernya di Suriah baru-baru ini memerlukan bantuan dari negara yang memiliki teknologi navigasi satelit. Pernyataan ini tampaknya ditujukan ke Amerika Serikat (AS).

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukannya berhasil mengusir serangkaian serangan pesawat tak berawak pada Sabtu di  pangkalan udara Hemeimeem dan fasilitas angkatan laut di Tartus. Serangan itu melibatkan 13 pesawat drone, tujuh ditembak jatuh dan enam lainnya terpaksa mendarat tanpa menimbulkan kerusakan.

Tanpa menyalahkan negara tertentu, kementerian tersebut mengatakan bahwa data untuk serangan tersebut hanya dapat diperoleh dari salah satu negara yang memiliki pengetahuan dalam navigasi satelit seperti dikutip dari AP, Rabu (10/1/2018).

Dalam pernyataan itu, kementerian tersebut mencatat sebuah "kebetulan yang aneh" sebuah pesawat intelijen militer AS terbang di atas Mediterania di dekat dua pangkalan Rusia pada saat serangan tersebut terjadi.

Baca juga :
Pyongyang: Bom Hidrogen Hanya Ditujukan Ke AS Bukan Ke 'Saudara'nya Korsel

AS dan Rusia mendukung pihak-pihak yang berbeda dalam perang saudara di Suriah. Rusia mendukung rezim Bashar al-Assad, sementara AS berada dibelakang pihak pejuang Suriah.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan kemenangan di Suriah bulan lalu dan memerintahkan penarikan sebagian pasukan, dan Kremlin mengatakan Senin malam bahwa jumlah tentara Rusia yang tersisa di Suriah cukup memadai untuk menangkis serangan militan.

Ditanya pada hari Selasa apakah penarikan tersebut mungkin sudah terlalu dini mengingat serangan pesawat tak berawak itu, juru bicara Putin Dmitry Peskov mengatakan pasukan Rusia di Suriah memiliki semua sarana yang diperlukan untuk menghadapi tantangan apapun.

Sumber: Sindonews.com